Sistem tata udara atau yang sering disebut dengan HVAC (Heating, Ventilation and Air Conditioning) atau AHU (Air Handling Unit) adalah suatu sistem pengkondisian yang dibuat untuk mengatur kualitas udara dalam suatu ruang tertentu. Kualitas udara dikondisikan berdasarkan suhu, tekanan, kelembaban, kebersihan, dan jalur distribusi.
Oleh karena itu, kontraktor MEP dalam merencanakan desain sistem tata udara, harus memperhatikan beberapa hal, seperti : volume ruangan, jumlah orang, peralatan yang ada di dalam ruangan, jenis aktivitas, fungsi ruangan, jumlah intensitas cahaya matahari, jumlah partikel dalam udara, dan suhu ruangan yang diinginkan.
Setelah menentukan target dari masing-masing indikator tersebut, barulah kita menentukan desain sistem tata udara dengan jenis mesin dan jalur saluran pendingin yang dibutuhkan.
Banyak orang tidak memahami pentingnya perencanaan sistem tata udara atau HVAC ini. Padahal dalam prakteknya, kontraktor MEP membuat perencanaan HVAC yang tepat untuk menghasilkan kualitas udara yang baik dalam suatu ruangan, terutama di industri farmasi dan kesehatan.
Beberapa jenis ruangan yang biasanya memerlukan perencanaan HVAC adalah laboratorium, rumah sakit, ruang produksi pabrik, gudang, hingga gedung perkantoran.
Kualitas udara yang baik dapat mempengaruhi produktifitas kerja karyawan, menjaga hasil tes laboratorium atau hasil produksi pabrik (terutama obat), dan melindungi peralatan kerja.
Melihat pentingnya perencanaan HVAC yang tepat, mari kita perhatikan beberapa tips kontraktor MEP berikut dalam menentukan desain HVAC.